Korban Diduga Terjatuh dari Jembatan Mertex Sidoarjo Akhirnya Berakhir Ditemukan Selamat

Korban Diduga Terjatuh dari Jembatan Mertex Sidoarjo Akhirnya Berakhir Ditemukan Selamat

Tombakjatim.com
07 September 2025


Tombakjatim.com

Sidoarjo – Pencarian seorang pria yang diduga terjatuh dari Jembatan Mertex, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, akhirnya berakhir dengan kabar melegakan. 


Korban bernama Arif Afandi (39), warga Kota Surabaya, berhasil ditemukan dalam kondisi hidup dan sehat, Sabtu (6/9/2025).


Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Surabaya menyampaikan bahwa laporan awal menyebut korban diduga jatuh dari jembatan setelah keluar dari mobil pada Jumat malam (5/9/2025). Laporan tersebut diteruskan ke aparat setempat hingga memicu operasi SAR gabungan.


Sejak Sabtu pagi, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Surabaya, BPBD Kota Surabaya, BPBD Sidoarjo, Polsek Tarik, Koramil Tarik, dan masyarakat setempat melakukan penyisiran di sekitar lokasi menggunakan rescue car, peralatan water rescue, serta dukungan medis dan komunikasi.


Hampir setengah hari pencarian dilakukan, hingga akhirnya korban berhasil dipastikan keberadaannya dalam keadaan selamat.


Saat dikonfirmasi, korban mengaku tidak benar-benar jatuh ke sungai. Dugaan hilangnya korban ternyata dipicu oleh miskomunikasi di lokasi kejadian.


“Korban sudah kami temukan dalam keadaan selamat. Tidak ada insiden jatuh ke sungai, hanya kesalahpahaman informasi,” jelas salah satu petugas Basarnas Surabaya.


Situasi semakin membingungkan karena korban sempat tidak menghubungi keluarga setelah kejadian. Sementara pihak keluarga yang mengetahui kondisi korban lebih awal, ternyata lupa memberi kabar kepada Basarnas maupun tim pencarian lainnya.


Hal inilah yang menyebabkan unsur SAR tetap melakukan operasi hingga akhirnya dikonfirmasi secara langsung bahwa korban dalam keadaan selamat.


“Jika sejak awal ada informasi valid dari pihak keluarga, tentu tidak sampai terjadi pengerahan besar-besaran. Tapi ini menjadi pelajaran penting bahwa koordinasi dan komunikasi harus jelas agar tidak menimbulkan kepanikan,” tegas petugas Basarnas.


Basarnas Surabaya menegaskan bahwa meski operasi ini berakhir dengan kabar baik, setiap laporan kondisi membahayakan manusia (KMM) akan tetap ditindaklanjuti sesuai prosedur. 


Mereka juga mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan kebenaran informasi dan segera menyampaikan perkembangan terbaru kepada pihak berwenang.


“Keselamatan manusia adalah prioritas. Tapi komunikasi yang tidak tersampaikan dengan baik justru bisa menimbulkan kepanikan yang sebenarnya bisa dihindari,” tutup pernyataan resmi Basarnas Surabaya.


Pewarta Johanes